Rabu, 27 Februari 2013

PARA ILMUWAN MERANCANG ROBOT PENGGALI DI BULAN


Setelah beberapa dekade untuk merancang dan mengoperasikan robot full of scientific gear untuk mempelajari dunia luar, NASA sedang bekerja pada prototype  yang baru dan meninggalkan instrumen yang lama ditukar dengan  sepasang robot penggali yang lebih kokoh, handal dan kuat untuk menggali sepanjang hari, setiap hari selama bertahun-tahun.
Dijuluki atau diberi nama RASSOR (Regolith Advanced Surface Systems Operations Robot atau dibaca "Razor", adalah mesin otonom yang disiapkan untuk misi jarak jauh, tetapi desain awal robot ini masih harus disempurnakan terutama pada bagian excavatornya agar dapat beroperasi dengan handal.
"Kami sangat terkejut pada apa yang dapat kami lakukan dengan robot ini," kata Rachel
Ox, seorang insinyur Space Center dari RASSOR team.

Tantangan utama pada setiap robot penggali dari bumi yaitu ukurannya yang harus ringan dan cukup kecil untuk diangkut pada roket, tapi cupkup berat juga untuk beroperasi pada medan garvitasi yang lebih ringan dari bumi. RASSOR mengatasi masalah ini dengan menggunakan ember penggali berbentuk drum di setiap sisi dari badan robot yang berputar berlawanan arah, yang memberikan daya tarik pada sisi yang satu agar sisi yang lain dapat menggali tanah.

Robot ini dirancang untuk mengeruk tanah pada bulan dan membuangnya pada sebuah perangkat yang akan menyaring air dan es dan mengubahnya menjadi bahan bakar roket atau oksigen bagi para astronot yang bekerja disana. Pernagkat tersebut akan menjadi bagian dari alat pendarat yang membawa RASSOR ke permukaan bulan. Jadi Robot ini akan menjadi pengisi untuk para pekerja dari perusahaan yang bekerja untuk memproses sumber daya yang berasal dari bulan tersebut, pada level industri hal ini belum pernah dicoba selain di bumi.
Memproduksi air dan bahan bakar dari permukaan tanah bulan akan menghemat banyak biaya yang dikeluarkan untuk meluncurkan pasokan dari bumi, karena 90% dari massa rocket biasanya terbuat dari propelan, yang dapat dibuat di bulan. Konsep ini juga diperkirakan dapat diterapkan di Mars, karena permukaan Mars diduga juga mengandung banyak air dan es.
Tetapi agar dapat memberikan materi agar cukup untuk memproduksi sumber daya yang dapat digunakan, RASSOR akan perlu untuk beroperasi sekitar 16 jam sehari selama 5 tahun. RASSOR akan bekerja 5 kali lebih cepat dari kecepatan teringgi yang dimiliki Mars Curiosity Rover yaitu 4cm per detik, kemudian mengeruk permukaan bulan  dengan sepasang lengang berbentuk drum yang berputar  kembali ke pabrik pengolahan sumber daya dengan 40 pound tanah dari bulan untukl diproses.
Membuat robot seperti RASSOR memerlukan banyak inovasi, dan tim RASSOR mengatakan setidaknya memiliki satu keputusan besar yang harus diambil sebelum membuat prototype RASSOR generasi kedua, terutama pada bagian roda apakah akan tetap menggunakan trek seperti pada tank, atau diganti dengan roda. Bagian dari permasalahan tersebut, kata para insinyur, ialah bahan  pembuat trek yang terbuat dari karet, tapi versi robot pada bulan mungkin akan menggunakan bahan yang berbeda, kemungkinan logam. Contohnya, para astronot penjelajah bulan yang berjalan pada permukaan bulan menggunakan roda yang terbuat dari pegas dari stainless steel bukan karet.
Kabarnya, para insinyur telah mempersiapkan tempat berukuran 25 kaki persegi di kantor mereka untuk simulasi permukaan tanah yang mendekati permukaan tanah bulan agar mereka mengetahui kemampuan robot tersebut.
Para tim pun sudah merancang RASSOR 2, prototipe yang akan jauh lebih diinginkan NASA agar dapat diluncurkan di masa depan. Proyek ini pun diharapkan dapat diuji coba di awal 2014.(nasa. gov)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar