Setelah beberapa dekade untuk merancang dan mengoperasikan robot full
of scientific gear untuk mempelajari dunia luar, NASA sedang bekerja
pada prototype yang baru dan meninggalkan instrumen yang lama ditukar
dengan sepasang robot penggali yang lebih kokoh, handal dan kuat untuk
menggali sepanjang hari, setiap hari selama bertahun-tahun.
Dijuluki atau diberi nama RASSOR (Regolith Advanced
Surface Systems Operations Robot atau dibaca "Razor", adalah
mesin otonom yang disiapkan untuk misi jarak jauh, tetapi desain awal robot ini
masih harus disempurnakan terutama pada bagian excavatornya agar dapat
beroperasi dengan handal.
"Kami sangat terkejut pada apa yang dapat kami lakukan dengan robot
ini," kata Rachel
Ox, seorang insinyur Space Center dari RASSOR team.
Ox, seorang insinyur Space Center dari RASSOR team.
Tantangan utama pada setiap robot penggali dari bumi yaitu ukurannya yang
harus ringan dan cukup kecil untuk diangkut pada roket, tapi cupkup berat juga
untuk beroperasi pada medan garvitasi yang lebih ringan dari bumi. RASSOR mengatasi
masalah ini dengan menggunakan ember penggali berbentuk drum di setiap sisi
dari badan robot yang berputar berlawanan arah, yang memberikan daya tarik pada
sisi yang satu agar sisi yang lain dapat menggali tanah.
Robot ini dirancang untuk mengeruk tanah pada bulan dan membuangnya pada
sebuah perangkat yang akan menyaring air dan es dan mengubahnya menjadi bahan
bakar roket atau oksigen bagi para astronot yang bekerja disana. Pernagkat
tersebut akan menjadi bagian dari alat pendarat yang membawa RASSOR ke
permukaan bulan. Jadi Robot ini akan menjadi pengisi untuk para pekerja dari
perusahaan yang bekerja untuk memproses sumber daya yang berasal dari bulan
tersebut, pada level industri hal ini belum pernah dicoba selain di bumi.
Memproduksi air dan bahan bakar dari permukaan tanah bulan akan menghemat
banyak biaya yang dikeluarkan untuk meluncurkan pasokan dari bumi, karena 90%
dari massa rocket biasanya terbuat dari propelan, yang dapat dibuat di bulan.
Konsep ini juga diperkirakan dapat diterapkan di Mars, karena permukaan Mars
diduga juga mengandung banyak air dan es.
Tetapi agar dapat memberikan materi agar cukup untuk memproduksi sumber
daya yang dapat digunakan, RASSOR akan perlu untuk beroperasi
sekitar 16 jam sehari selama 5 tahun. RASSOR akan bekerja 5
kali lebih cepat dari kecepatan teringgi yang dimiliki Mars Curiosity
Rover yaitu 4cm per detik, kemudian mengeruk permukaan bulan
dengan sepasang lengang berbentuk drum yang berputar kembali
ke pabrik pengolahan sumber daya dengan 40 pound tanah dari bulan untukl
diproses.
Membuat robot seperti RASSOR memerlukan banyak inovasi,
dan tim RASSOR mengatakan setidaknya memiliki satu keputusan
besar yang harus diambil sebelum membuat prototype RASSOR generasi kedua,
terutama pada bagian roda apakah akan tetap menggunakan trek seperti pada tank,
atau diganti dengan roda. Bagian dari permasalahan tersebut, kata para
insinyur, ialah bahan pembuat trek yang terbuat dari karet, tapi versi
robot pada bulan mungkin akan menggunakan bahan yang berbeda, kemungkinan
logam. Contohnya, para astronot penjelajah bulan yang berjalan pada permukaan
bulan menggunakan roda yang terbuat dari pegas dari stainless steel bukan
karet.
Kabarnya, para insinyur telah mempersiapkan tempat berukuran 25 kaki
persegi di kantor mereka untuk simulasi permukaan tanah yang mendekati
permukaan tanah bulan agar mereka mengetahui kemampuan robot tersebut.
Para tim pun sudah merancang RASSOR 2, prototipe yang akan
jauh lebih diinginkan NASA agar dapat diluncurkan di masa
depan. Proyek ini pun diharapkan dapat diuji coba di awal 2014.(nasa. gov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar